Liputan6.com, Jakarta - Ban menjadi komponen penting bagi kendaraan. Karet bundar ini, menjadi satu-satunya yang berhubungan langsung dengan jalanan. Tidak hanya itu, ban juga berfungsi untuk menopang bobot kendaraan, sehingga tekanan angin harus menjadi sesuatu yang diperksa secara berkala.
Kekuatan ban sendiri sebenarnya terletak pada tekanan angin yang pas. Tanpa tekanan angin, maka ban tidak akan berfungsi dengan baik, kecuali tipe run flat tyre (RFT).
Nah, secara tidak disadari tekanan angin ini kerap kali berkurang. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan angin berkurang yang tidak terlihat, artinya tidak terjadi dalam waktu cepat, seperti terkena paku atau benda tajam, seperti dilansir laman resmi Hyundai Indonesia:
1) Ban itu memiliki pori-pori yang sangat kecil. Tetap akan berkurang tekanannya. Penurunan tersebut memang tidak banyak, hanya berkisar 1 psi dalam kurun waktu 1 bulan. Sedikit lebih tahan, gunakan angin nitrogen. Penurunannya lebih kecil dibanding angin biasa.
Maka disarankan untuk selalu melakukan pengecekan tekanan angin paling tidak satu bulan sekali.
2) Kerusakan pada pentil juga bisa menjadi penyebab tekanan angin berkurang. Biasanya disebabkan adanya celah yang cukup longgar untuk angin keluar.
Kerusakan dari pentil ini rata-rata disebabkan karena umur pakai, seperti karat. Kemungkinan lainnya dari karet yang menjadi perapat antara pentil dengan pelek. Jika sudah terlalu lama, akan getas dan menjadi jalur keluar angin. Sehingga ban sering kempis.
Faktor lain
3) Tutup pentil juga berpengaruh pada kurangnya tekanan angin. Jika senang tanpa tutup pentil, jangan aneh jika tiba-tiba tekanan angin berkurang padahal kondisi ban masih baik. Biasanya disebabkan karena bersentuhan dengan benda lain. Kita tidak pernah tahu apa yang mengenai pentil saat mobil berjalan. Maka itu tutup pentil jadi penting. Selain itu juga untuk mencegah kotoran masuk ke pentil.
4) Kondisi ban baik-baik saja, demikian juga dengan pentil, tapi kok tekanan angin tetap berkurang ya. Coba cek pelek yang dipakai. Lihat secara detail, apakah ada peyang atau gangguan lainnya. Terutama pada bidang yang berhubungan langsung dengan ban.
Agak sulit diperiksa jika pelek peyang di bagian dalam. Bagaimana jika setelah dicek ternyata pelek juga bagus. Coba bongkar, mungkin saja ada retak kecil pada pelek yang tertutup ban. Ini agak sulit memang.
5) Ban botak jangan dianggap sepele. Kondisi ini menyimpan berjuta bahaya. Benda-benda tajam seperti kerikil atau kaca, bisa dengan mudahnya menancap di telapak ban. Biasanya jika sudah botak akan sangat mudah terkelupas dan lapisan dari ban juga tipis.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
July 17, 2019 at 07:09AM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com https://ift.tt/2Lo154U
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment