Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmojo mengatakan ambruknya bekisting pier head atau cetakan kepala tiang di proyek elevated tol Bogor Outer Ring Road (BORR) diakibatkan kesalahan ukuran scaffolding yang terpasang untuk menyangga cetakan.
Menurut Hendro, insiden ambruknya cetakan kepala tiang proyek Tol Lingkar Luar Bogor ini terjadi akibat kelalaian dari pekerja konstruksi pelaksana pembangunan. Kesalahannya adalah menggunakan peralatan kerja yang tidak tepat sesuai peruntukan pekerjaan elevated.
"Harusnya scaffolding menggunakan diameter 6 inchi, dia cuma pasang yang ukuran 4 inchi," ungkap Hendro, Selasa (16/7/2019).
Selain itu, ada beberapa baut yang terpasang pada timber bracket yang berfungsi sebagai plat penyangga disinyalir kendor. Ketika truk mixer memasukkan cor ke dalam cetakan kepala tiang, bracket terlepas dan seluruh material cor serta timber bracket jatuh.
"Mungkin karena dicornya sekaligus 200 kubik. Kalau di lokasi lain setelah 100 kubik berhenti biar mengeras, ikut nahan lalu dilanjut lagi pengecoran. Sebetulnya sekaligus dicor tidak masalah," terang Hendro.
Menurutnya insiden tersebut disebabkan kurangnya pengetahuan pekerja, pengalaman pekerja, dan kurangnya pengawasan.
Beri Saksi
Hendro Atmojo telah memberikan sanksi kepada PT PP, selaku kontraktor proyek elevated tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi 3A. Sanksi yang diberikan salah satunya mencopot pihak yang bertanggung jawab di lapangan.
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta perusahaan jasa konstruksi tersebut mengganti para kerja proyek yang dinilai belum memiliki pengalaman cukup dibidang konstruksi jalan, jembatan dan terowongan.
"Saya minta yang lebih pengalaman, lebih cakap, sudah berpengalaman mengerjakan jembatan dan terowongan," ujar Hendro.
Dari hasil investigasi Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKTJ) insiden ambruknya bekisting pier head di Pier 10 Jalan Soleh Iskandar, Kota Bogor terjadi disebabkan kelalaian manusia.
Kesalahan yang dilakukan pihak kepala proyek dan konsultan yaitu kurangnya pengawasan dan pengerjaan fisik infrastruktur elevated tidak menggunakan peralatan yang tidak memenuhi syarat.
Sementara itu, pengerjaan fisik infrastruktur elevated Tol BORR masih dihentikan pasca-ambruknya bekisting pier head di Pier 10 pada Rabu 10 Juli 2019 pagi.
Direncanakan, proyek tersebut akan dilanjutkan pada Jumat 19 Juli 2019 mendatang. Saat ini pihak kontraktor masih fokus membongkar pier head yang roboh.
"Rekomendasi dari KKTJ sudah bisa dimulai besok, tapi kita minta semua hari Jumat saja karena kita fokus dulu bongkar pier head dan dibangun kembali sampai selesai," kata Hendro.
Saksikan video pilihan berikut ini:
July 17, 2019 at 07:19AM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com https://ift.tt/2GfJxDR
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment