Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Muhammad Faisal memprediksi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) masih akan berada di level 3 persen pada tahun 2019.
"Current account deficit (CAD) saya pikir itu masih di level 2,5 persen sampai 3 persen belum akan membaik." ungkapnya seperti dikutip dari merdeka.com, Selasa (1/1/2019).
Hal tersebut dikarenakan kinerja neraca perdagangan yang masih mengalami defisit di tahun 2019. "Karena itu tadi permasalahan di neraca perdagangan kita yang tahun depan diperkirakan masih defisit," ujarnya.
Meski demikian, Faisal melihat bahwa akan terjadi penurunan defisit neraca perdagangan di 2019. Sayangnya, hal tersebut belum mampu menekan defisit transaksi berjalan.
"Walaupun di tahun depan nilai defisit (neraca perdagangan) akan sedikit menurun. Yang jelas tekanan terhadap current account karena defisit perdagangan tadi masih tetap besar di tahun depan," jelasnya.
Sementara untuk kinerja investasi, CORE memprediksi akan terjadi perlambatan laju investasi di tahun 2019. Salah satu penyebab yakni perhelatan Pemilu 2019.
"Ada beberapa faktor domestik seperti penyelenggaraan Pilpres, tahun politik itu biasanya berdampak pertumbuhan investasi yang ada, sedikit melambat," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
January 01, 2019 at 07:31PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2SvvRc2
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment