Sebuah citra satelit memperlihatkan biara kuno Saint Elijah atau Dair Mar Elia di Mosul, Irak telah hancur.
Para ahli sejarah khawatir biara itu telah hancur lebur dan merupakan salah satu 'korban' dari ISIS yang terkenal dengan hobi menghancurkan situs-situs berserajah. Diduga penghancuran biara itu terjadi pada periode pendudukan ISIS Agustus - September 2014.
Biara itu telah melayani umat kristiani Irak sejak 1.400 tahun lalu, termasuk para prajurit Amerika Serikat. Di awal-awal pembentukannya, para biarawan memasang lilin, berdoa di kapel dan melayani umat di altar. Abjad Yunani terukir di gerbangnya.
Sebelum itu runtuh, sebagian biara telah direstorasi. Bangunan batu telah berdiri tegak di atas bukit di Mosul. Meskipun atap sebagian besar hilang, terdapat 26 kamar khusus termasuk tempat perlindungan dan kapel, demikian seperti dikutip dari The Guardian.
Kala menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, ISIS telah menghancurkan apa pun yang mereka anggap tidak sejalan dengan kepercayaan mereka.
Biara Santo Elia kini merupakan salah satu situs kuno sejarah perabadan yang turut mereka hancurkan. Selain itu, ISIS juga membumihanguskan masjid kuno, makam, kuil dan gereja.
Monumen kuno di kota Niniveh, Palmyra, dan Hatra kini telah rata dengan tanah. Berbagai museum dan perpustakaan juga runtuh. Buku-buku dibakar, barang-barang antik dihancurkan atau diperjualbelikan.
Biara Santo Elia merupakan tempat yang dilindungi oleh prajurit AS selama Perang Teluk.
March 31, 2019 at 07:40PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2ODmMwK
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment