Sunday, December 30, 2018

Demo Pekan ke-7, Massa Rompi Kuning Masih Desak Presiden Prancis Mundur

Fokus protes telah berubah dari kemarahan atas kenaikan pajak bahan bakar ke protes meluas terhadap Presiden Emmanuel Macron. Ia dituduh oleh massa telah mengabaikan masalah peningkatan biaya hidup bagi banyak orang di pedesaan dan kota kecil Prancis.

"Kami ingin mendapatkan kembali daya beli kami dan memberikan suara dalam keputusan," kata Priscillia Ludosky, yang meluncurkan petisi terhadap kenaikan harga bahan bakar.

Menyikapi demonstran, pemerintah Prancis telah melakukan konsesi dengan membatalkan kebijakan kenaikan pajak bahan bakar, menaikkan upah minimun nasional, serta menaikkan tunjangan bagi para pensiunan.

Namun, kata Ludosky, konsesi pemerintah "tidak cukup".

Gerakan ini semakin menargetkan Macron, dan 40 massa gilets jaunes pada Kamis 28 Desember berusaha menyerbu benteng abad pertengahan Brégançon yang berfungsi sebagai retret musim panas resmi sang presiden di Mediterania. Namun, polisi berhasil menghalau mereka.

Pendukung garis keras gilets jaunes percaya gerakan ini akan berlanjut pada 2019 dan rencana sedang berlangsung untuk protes Malam Tahun Baru.

Hampir 8.000 orang mendaftarkan kehadirannya lewat Facebook dan bersikeras bahwa aksi itu akan "meriah dan tanpa kekerasan".

Pejabat Paris mengatakan persiapan akan dilanjutkan untuk pertunjukan kembang api dan pertunjukan suara dan cahaya di Champs-Élysées --yang telah menjadi pusat aksi kekerasan berulang kali terhadap pemerintah, dengan Arc de Triomphe ikut terdampak oleh vandalisme beberapa oknum pada demo gilets jaunes 1 Desember lalu.

Puluhan ribu wisatawan dan penduduk setempat secara tradisional merayakan tahun baru di bulevar perbelanjaan yang luas dan memenuhi monumen Arc.

Let's block ads! (Why?)



December 30, 2018 at 03:00PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2rYCrfo
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment