Monday, December 24, 2018

Kisah Keluarga dari Tangerang Terhindar Amukan Tsunami Selat Sunda

Liputan6.com, Tangerang - Musibah tsunami Selat Sunda di lokasi wisata Pantai Carita, Pandeglang, Banten, mengisahkan trauma sendiri bagi Bionita (30). Salah seorang warga Kota Tangerang ini, bersama suami dan anak semata wayangnya, menjadi salah satu korban selamat dari bencana alam tersebut.

Bersama keluarga kecilnya, Bionita merencanakan liburan akhir tahun di daerah Pantai Carita, tepatnya di Villa Archipelago. Sabtu, 22 Desember 2018, sekitar pukul 16.30 WIB, Bionita dan keluarganya sampai di villa tersebut.

"Kami disambut dengan air laut yang memang sudah pasang. Sempat khawatir dan tanya suami, katanya wajar kalau sudah sore jelang malam air laut pasang," ujarnya, Senin (24/12/2018).

Saat itu keluarganya menanggap hal biasa. Setelah masuk kamar membereskan barang bawaan, Bionita dan suami sempat membawa anaknya yang masih berusia sekitar 1,5 tahun, untuk berenang di kolam yang tersedia.

Semua berjalan normal, hingga sekitar pukul 21.30 Wib lewat, saat ketiganya akan tidur malam, Bionita dan suami yang mendapat kamar di lantai satu dan hanya berjarak kurang dari 80 meter ke bibir pantai, mendengar suara gemuruh air yang sangat kencang. 

Lalu lampu dan listrik kamar mati total, gelap tidak ada penerangan. Mereka masih berpikir positif, bila suara tersebut dari turun hujan, namun gemuruh air tersebut terdengar dekat dan berkali-kali. "Tapi kok hujan enggak ada suara gemericiknya," kata Bionita curiga. 

Lalu, saat sang suami turun dari kasur untuk beranjak ke toilet, air laut yang dibawa tsunami sudah membanjiri kamarnya. "Loh kok ada air bu, air dari mana, suami sempet kaget. Eh, pas buka pintu, langsung air masuk deres ke dalam kamar," katanya.

Let's block ads! (Why?)



December 24, 2018 at 06:04PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2Sl4uRY
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment