Sebelumnya, miliarder, investor, dan ahli fisika keturunan Rusia Yuri Milner memprakarsai misi luar angkasa untuk mencari kehidupan alien dengan dana swasta. Dana sebanyak USD 200 juta atau setara Rp 2,8 triliun (USD 1 = Rp 14.471) diinvestasikannya untuk dua program luar angkasa lewat Breakthrough Initiative yang ia dirikan.
Dana USD 200 juta itu dibagi dua, USD 100 juta (Rp 1,4 triliun) untuk proyek Breakthrough Listen yang bertujuan menanti "ping" dari alien, dan USD 100 juta lagi untuk proyek Breakthrough Starshot yang membangun sebuah pesawat luar angkasa kecil bertenaga laser, demikian lansiran Space.
"Kami berpikir, dari dalam yayasan kami, apakah ada cara untuk membantu pemerintah (di proyek luar angkasa) dengan dana swasta?" demikian penuturan Milner.
Misi luar angkasa Breakthrough Initative tertarik untuk menelusuri Europa (bulan Jupiter) dan Enceladus (satelit Saturnus) yang memiliki cairan di bawah permukaan es mereka. Planet Venus juga dijadikan pilihan.
Tiga pilihan itu dianggap lebih menjanjikan ketimbang Mars, padahal miliarder lain seperti Elon Musk mengincar planet tetangga itu.
"Pada planet Mars, kamu harus menembus ke bawah tanah, bermeter-meter, bahkan bisa saja lusinan meter, agar bisa menemukan sesuatu yang berpotensi menarik," ujar sang miliarder.
December 21, 2018 at 08:01PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2Sc9SXi
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment