Sebelumnya, Direktur Operasi dan Pengembangan Strategi Bisnis BIJB, Agus Sugeng Widodo mengatakan, pihaknya saat ini terus berusaha meningkatkan pertumbuhan baik dari sisi penumpang maupun pesawat yang akan beroperasi.
Namun, dengan usia yang masih seumur jagung ini BIJB ternyata menemui kesulitan yang tidak sedikit. Sepinya penumpang di BIJB Kertajati tak terlepas dari masih sedikitnya penerbangan di sana.
Tercatat sampai sekarang baru ada Citilink dengan rute penerbangan Kertajati- Surabaya dengan penerbangan hanya satu kali dalam sehari.
"Ini kemudian sama seperti menentukan mana lebih dulu ayam atau telur. Maskapai bertanya mana penumpangnya kemudian penumpang bertanya mana penerbangannya. Ini yang jadi tantangan buat kami di sini," kata Agus di BIJB Kertajati, beberapa waktu lalu.
Hal lain yang menjadi masalah sepinya penumpang di BIJB Kertajati adalah masih terbatasnya akses menuju lokasi dari Jakarta dan Bandung. Keberadaan jalan provinsi yang masih belum memadai turut menjadi penyebab sulitnya akses dari Jakarta dan Bandung menuju BIJB Kertajati.
"Jalan provinsi yang sebagian masih semak belukar jadi problem. Pertanyaannya siapa yang merawat dan jadi aset siapa karena dibangun oleh Kementerian PUPR, lahan punya Pemprov Jabar dan dibiayai BIJB," ujar Agus.
April 23, 2019 at 06:15PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2KZwwTC
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment