Hal ini menguatkan bukti percakapan yang mendelegitimasi KPU secara sistematis dibuat dan disebarluaskan melalui platform media sosial Twitter. Tidak hanya itu, banyak pula akun yang mematikan setting lokasinya.
Ia hanya berhasil mendeteksi 1.705 percakapan yang mencantumkan lokasi. Secara geografis, percakapan yang mendelegitimasi KPU terkonsentrasi di Jawa Barat sebanyak 465 cuitan dan DKI Jakarta 352 cuitan.
Lewat analisis word cloud serta penelusuran akun terkait, ia juga menemukan netralitas KPU menjadi topik yang paling sering diperbincangkan.
"Berdasarkan temuan ini, pihak yang mendelegitimasi KPU tanpa dasar, bukti, dan cenderung menyebarkan hoaks dan perlu segera ditangani," ucapnya.
Menurut Sigit, pemilih harus lebih selektif dan cerdas dalam menyerap informasi. Delegitimasi KPU bisa menimbulkan konflik karena orang tidak percaya penyelenggara pemilu.
"Kalau sudah tidak percaya, susah menjelaskan yang benar," tutur Sigit.
Simak video pilihan berikut ini:
April 23, 2019 at 02:00PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2VWuGUM
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment