Liputan6.com, Jakarta - Kesukaan tiap orang berbeda-beda. Termasuk selera dalam urusan makanan. Ada yang suka manis, asin hingga asam. Namun, dari sekian banyak rasa itu, terselip cita rasa pedas.
Tak semua orang menyukai makanan pedas. Bahkan ada yang menganggap makanan pedas itu bisa merusak makanan.
Lalu, apa yang menyebabkan ada banyak orang yang tidak suka dengan makanan pedas?
Seorang chef bernama Bill Phillips sekaligus ahli makanan pedas dan profesor di Culinary Institute of America, mengatakan bahwa efek mengonsumsi makanan pedas itu bukan terletak di perut tapi di otak.
"Meskipun rasanya seperti terbakar, sebenarnya itu adalah tipuan pikiran," jelas Bill Phillips.
"Makanan pedas yang masih dalam kata wajar pun tidak akan menyebabkan kerusakan fisik," tambahnya.
Bill Phillips juga menjelaskan bahwa makanan pedas terasa akibat proses melepasnya melekul-molekul kimia, seperti capsaicin.
Capsaicin dinilai mampu merangsang reseptor rasa sakit pada lidah terkait peningkatan suhu dan bukan karena pembakaran permukaan lidah.
"Ini lebih kepada sensasi panas," kata Bill Phillips
April 23, 2019 at 07:05PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2UPDIGE
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment