Tuesday, April 23, 2019

Subsidi Angkutan Umum Lebih Prioritas Ketimbang BBM

Sebelumnya, Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja negara untuk subsidi energi hingga Maret 2019 sebesar Rp 20,1 triliun. Realisasi ini turun 20,3 persen dibanding periode serupa tahun lalu, di mana untuk kuartal-I 2018 belanja subsidi energi mencapai Rp 25,3 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, realisasi subsidi 3 bulan pertama tahun ini terlihat melambat karena pada periode yang sama tahun lalu pemerintah melakukan pembayaran subsidi audit tahun sebelumnya atau 2017.

"Subsidi energi lebih kecil disebabkan pada 2018 itu kita sudah melunasi kekurangan pelunasan subsidi hasil audit ditahun-tahun sebelumnya baik PLN maupun Pertamina," ujar Askolani saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 22 April 2019.

Sementara itu, rincian untuk subsidi energi di kuartal I-2019 untuk subsidi BBM dan LPG sebesar Rp 12,1 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp 8 triliun. Jika dihitung, masing-masing subsidi ini turun 22,7 persen dan 16,6 persen dibanding periode serupa tahun lalu.

Askolani melanjutkan, hingga kini Kemenkeu belum berencana melakukan pelunasan subsidi kepada dua perusahaan milik negara tersebut. Pelunasan subsidi untuk penugasan penyediaan energi baik listrik atau BBM akan dilakukan pada kuartal II tahun ini.

"Di 2019 ini kita belum ada pelunasan untuk kegiatan kurang bayar itu. Jadi masih betul-betul baseline kegiatan subsidi sampai Maret. Ada indikasi di 2019 kita juga akan lunasi baik di kuartal II mungkin akan ada sedikit subsidi tambahan untuk kurang bayar di 2017,2018." tutur dia.

Let's block ads! (Why?)



April 23, 2019 at 05:45PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2DrmIeW
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment