Pada tahun 2016, internet dihebohkan dengan penemuan tiga piramida di Antarktika. Piramida-piramida itu berukuran lebih dari 1.220 meter dan tingginya 10 kali dari Piramida Agung Giza yang terkenal di Mesir.
Sejumlah ilmuwan menganggap piramida itu aneh, karena tidak ada catatan bahwa di sana terdapat peradaban kuno. Selain itu, pembangunan besar-besaran dari piramida akan membutuhkan sumber daya dan tenaga yang luar biasa untuk menyelesaikannya.
Namun demikian, teori konspirasi lagi-lagi berpikiran out of the box. Menurut mereka, piramida itu dibangun oleh beberapa peradaban kuno yang belum ditemukan sebelumnya dan telah hidup di Antarktika pada 100.000 juta tahun lalu.
Mereka mengatakan, Antarktika berada di garis katulistiwa pada kala itu, sehingga kondisi kehidupan lebih dapat ditoleransi. Tetapi, pemerintah berusaha menyembunyikan informasi tentang peradaban terkait dan bahkan telah memblokir gambar piramida di Google Earth.
Para ilmuwan membantah anggapan itu dengan menyebut bahwa piramida tersebut diduga adalah gunung tanduk atau nunatak. Sebuah gundukan yang terbentuk setelah erosi menyapu sisi gunung, membuatnya tampak seperti piramida.
Nunatak adalah kategori gunung yang begitu tinggi, sehingga puncaknya menyembul di atas lapisan es yang menutupi Antarktika.
Menurut para peneliti, piramida itu tidak mungkin dibangun oleh peradaban kuno karena Antarktika tidak bisa dihuni oleh manusia, meski pada 100 juta tahun yang lalu.
Bagian peradaban kuno juga tidak mungkinada, karena spesies manusia paling awal muncul sekitar dua juta tahun yang lalu.
April 22, 2019 at 07:05PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2Grdlwz
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment