Wednesday, May 15, 2019

Deretan Tradisi Unik Selama Ramadan dari Penjuru Dunia

Lentera, yang dikenal sebagai "Fanoos" dalam bahasa Arab, telah menjadi sebuah simbol Ramadan di Timur Tengah. Biasanya lentera ini terbuat dari logam dan kaca berwarna.

Lentera yang dekoratif, digantung di berbagai tempat, dari rumah dan mal ke jalanan dan tenda-tenda Ramadan selama bulan suci ini. Namun, saat Kairo dianggap sebagai tempat "kelahiran" dari Fanoos, maka Kairo telah memiliki tempat khusus di hati orang-orang Mesir.

Seperti banyak tradisi lain yang terkait dengan festival keagamaan, lentera memiliki makna budaya yang penting bagi umat Islam. Bahkan terkadang, makna budaya yang dimiliki lentera disamakan dengan pohon Natal.

Ada berbagai kisah berbeda mengenai bagaimana para fanoos ini bisa dikaitkan dengan bulan Ramadan. Namun, semua kisah tersebut muncul dengan menilik kembali pada abad ke-10. Saat Khilafah Fatimiyah memerintah sebagian besar umat muslim di dunia, melalui Mesir.

3. Piknik Berbuka Puasa - India

Siapa pun yang menikmati makanan dan tinggal di Delhi, pasti mengetahui hanya ada satu tempat yang bisa dikunjungi di malam Ramadan. Gang-gang dan jalan-jalan dari kota tua yang dikelilingi tembok, tempat puasa dibatalkan dengan menggelar piknik di teras masjid dan camilan dari pedagang kaki lima.

Gang-gang itu berkilauan dari Masjid Jama, jantung dari Old Delhi dan tempat termegah di kota untuk menjalanan salat tarawih. Di halaman-halaman ini, ratusan umat muslim berkumpul setiap malam untuk berbuka puasa, kecuali jika Ramadan jatuh pada musim dingin.

Mereka meletakkan selembar kain besar di atas batu ubin besar yang digunakan sebagai tempat duduk dan memakan hidangan berbuka puasa yang mereka siapkan dari rumah. Bahkan setelah matahari terbenam, saat makan di Old Delhi selama musim panas, suasananya bisa berubah menjadi panas dan membuat tubuh berkeringat.

Para pengunjung yang berpuasa harus memiliki keseimbangan yang baik, antara keinginan untuk makan berlebihan dan pengetahuan bahwa makan berlebihan itu tidak dianjurkan. Mungkin sebaiknya, para pengunjung harus mencoba untuk mengunjungi tempat lain dengan menerobos kerumunan orang yang muncul setelah salat tarawih.

Dengan begitu, mereka dapat merasakan perasaan gembira melalui masyarakat yang ada, selama bulan Ramadan.

Let's block ads! (Why?)



May 15, 2019 at 04:00PM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2VZeJjS
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment